Kamis, 14 November 2013

Will Life Forever (1)

Lydia
            Seorang putri kerajaan yang mempunyai kekuatan elemen, yaitu petir. Pemberani, tapi ia agak sensitif terhadap emosinya. Ia tinggal di kerajaan Lightning Storm. Ia mempunyai sahabat bernama Icrellia, Flame, dan Earitha.
Icrellia
            Salah satu sahabat Lydia. Ia adalah seorang putri kerajaan Winter Snow. Elemennya adalah es. Jenius, dan selalu berpikiran positif. Ia mempunyai sebuah rahasia besar yang membuatnya serta sahabat-sahabatnya ikut terkejut. Kira-kira, rahasia apa itu?
Flame
            Salah seorang putri kerajaan yang berkekuatan elemen api. Tinggal di kerajaan Burn Fire. Ia agak sensitif terhadap emosinya.
Earitha
            Kuat, dan pemberani. Itulah Earitha. Ia adalah sahabat terbaik Lydia. Seorang putri kerajaan yang tinggal di kerajaan Earth Rock, dan berkekuatan elemen tanah.
Willy
            Ia adalah musuh dari keempat sahabat tersebut. Ia juga yang membebaskan pasukan batu yang terdapat di bawah tanah, dan menyebarkannya ke kota-kota keempat sahabat tersebut. Semua orang tahu pasukan batu itu pasukan yang paling kuat. Dan itu membuat kerajaan di kota-kota tersebut terancam. Ia sendiri tinggal di kerajaan Diamond Evil.
Mrs. Lishya
            Guru dari semua putri yang berkekuatan elemen. Nama lengkapnya Alishya Angelina. Ia mempunyai cerita sejarah tentang diriya yang nantinya akan diceritakan dalam cerita ini.


Laurence
            Adiknya Lydia. Lydia dan Laurence hanya berbeda 1 tahun. Ia hanya ingin mengikuti Lydia.
****
They Are Enemy

Di taman sekolah....
            Putri Earitha sedang berjalan-jalan di taman sekolah sambil bersenandung kecil. Karena tidak berhati-hati ia pun menabrak Putri Flame yang sedang membawa minuman. Putri Flame marah.
            “Hei! Kalau jalan itu perhatikan ke depan, dong! Lihat, akibatmu minumanku jadi terjatuh!” seru Putri Flame.
            Tepat saat itu, Putri Icrellia yang sedang berjalan-jalan di taman itu pula, terpeleset dan terjembap akibat minuman yang ditumpahkan oleh Putri Flame tadi. Setumpuk buku yang dibawanya pun ikut terjatuh.
            Dan tepat saat itu pula, Putri Lydia sedang bermain sepatu roda melintas di depan setumpuk buku yang berserakan tersebut. Ia pun kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan tubuh menghadap ke atas. Seketika Putri Earitha dan Putri Flame terkejut.
            “Oh, ya ampun! Siapa yang menumpahkan minuman ini? Berkatnya, aku jadi terjatuh dan setumpuk buku yang kubawa harus kurapikan lagi!” seru Icrellia kesal.
            “Ya, dan ternyata kau yang menjatuhkan setumpuk buku ini! Lihatlah, sekarang rambutku kusut lagi! Padahal tadi pagi aku telah merapikannya serapi mungkin! Kau tahu, aku menghabiskan waktu setengah jam untuk itu!” seru Lydia yang lebih kesal daripada Icrellia.
            Mereka berempat pun akhirnya bertengkar. Di tengah pertengkaran itu, muncullah Laurence, ia sangat tidak suka pertengkaran.
            “Hei, ada apa ini? Apa kalian bertengkar? Ya ampun! Dengar, teman-teman, ini tidak baik! Kalau kalian tidak mau berhenti bertengkar, akan kuadukan kepada kepala sekolah!” ucap Laurence.
            Dengan sangat terpaksa, mereka berhenti bertengkar. Icrellia memunguti setumpuk buku yang berserakan. Sedangkan yang lain langsung pergi begitu saja.
            “Boleh kubantu?” tanya Laurence ramah. Baru saja Icrellia ingin menjawab, tiba-tiba...
            “Tidak usah membantu dia, Dik!” Lydia cepat-cepat menarik tangan Laurence. Icrellia terdiam sejenak, lalu kembali  membereskan buku-buku yang berserakan tersebut.

            Begitulah mereka. Itu adalah awal mereka bertemu. Saling membenci satu sama lain. Bahkan Laurence yang ingin membantu Icrellia membereskan buku, Lydia melarangnya.
To be continued...