Lydia
Seorang putri kerajaan yang mempunyai kekuatan elemen,
yaitu petir. Pemberani, tapi ia agak sensitif terhadap emosinya. Ia tinggal di kerajaan
Lightning Storm. Ia mempunyai sahabat bernama Icrellia, Flame, dan Earitha.
Icrellia
Salah satu sahabat Lydia. Ia adalah seorang putri
kerajaan Winter Snow. Elemennya adalah es. Jenius, dan selalu berpikiran
positif. Ia mempunyai sebuah rahasia besar yang membuatnya serta
sahabat-sahabatnya ikut terkejut. Kira-kira, rahasia apa itu?
Flame
Salah seorang putri kerajaan yang berkekuatan elemen api.
Tinggal di kerajaan Burn Fire. Ia agak sensitif terhadap emosinya.
Earitha
Kuat, dan pemberani. Itulah Earitha. Ia adalah sahabat
terbaik Lydia. Seorang putri kerajaan yang tinggal di kerajaan Earth Rock, dan
berkekuatan elemen tanah.
Willy
Ia adalah musuh dari keempat sahabat tersebut. Ia juga
yang membebaskan pasukan batu yang terdapat di bawah tanah, dan menyebarkannya
ke kota-kota keempat sahabat tersebut. Semua orang tahu pasukan batu itu
pasukan yang paling kuat. Dan itu membuat kerajaan di kota-kota tersebut
terancam. Ia sendiri tinggal di kerajaan Diamond Evil.
Mrs.
Lishya
Guru dari semua putri yang berkekuatan elemen. Nama
lengkapnya Alishya Angelina. Ia mempunyai cerita sejarah tentang diriya yang
nantinya akan diceritakan dalam cerita ini.
Laurence
Adiknya Lydia. Lydia dan Laurence hanya berbeda 1 tahun.
Ia hanya ingin mengikuti Lydia.
Di taman sekolah....
****
They Are EnemyDi taman sekolah....
Putri Earitha sedang berjalan-jalan di taman sekolah
sambil bersenandung kecil. Karena tidak berhati-hati ia pun menabrak Putri
Flame yang sedang membawa minuman. Putri Flame marah.
“Hei! Kalau jalan itu perhatikan ke depan, dong! Lihat,
akibatmu minumanku jadi terjatuh!” seru Putri Flame.
Tepat saat itu, Putri Icrellia yang sedang berjalan-jalan
di taman itu pula, terpeleset dan terjembap akibat minuman yang ditumpahkan
oleh Putri Flame tadi. Setumpuk buku yang dibawanya pun ikut terjatuh.
Dan tepat saat itu pula, Putri Lydia sedang bermain
sepatu roda melintas di depan setumpuk buku yang berserakan tersebut. Ia pun
kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan tubuh menghadap ke atas. Seketika Putri
Earitha dan Putri Flame terkejut.
“Oh, ya ampun! Siapa yang menumpahkan minuman ini?
Berkatnya, aku jadi terjatuh dan setumpuk buku yang kubawa harus kurapikan
lagi!” seru Icrellia kesal.
“Ya, dan ternyata kau yang menjatuhkan setumpuk buku ini!
Lihatlah, sekarang rambutku kusut lagi! Padahal tadi pagi aku telah
merapikannya serapi mungkin! Kau tahu, aku menghabiskan waktu setengah jam
untuk itu!” seru Lydia yang lebih kesal daripada Icrellia.
Mereka berempat pun akhirnya bertengkar. Di tengah
pertengkaran itu, muncullah Laurence, ia sangat tidak suka pertengkaran.
“Hei, ada apa ini? Apa kalian bertengkar? Ya ampun!
Dengar, teman-teman, ini tidak baik! Kalau kalian tidak mau berhenti
bertengkar, akan kuadukan kepada kepala sekolah!” ucap Laurence.
Dengan sangat terpaksa, mereka berhenti bertengkar.
Icrellia memunguti setumpuk buku yang berserakan. Sedangkan yang lain langsung
pergi begitu saja.
“Boleh kubantu?” tanya Laurence ramah. Baru saja Icrellia
ingin menjawab, tiba-tiba...
“Tidak usah membantu dia, Dik!” Lydia cepat-cepat menarik
tangan Laurence. Icrellia terdiam sejenak, lalu kembali membereskan buku-buku yang berserakan tersebut.
Begitulah mereka. Itu adalah awal mereka bertemu. Saling
membenci satu sama lain. Bahkan Laurence yang ingin membantu Icrellia
membereskan buku, Lydia melarangnya.
To be continued...
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar