Perjalanan yang ditempuh mereka jauh sekali.
Di tengah perjalanan, Lydia kelelahan sekali. Ia terduduk lemah di bawah
kerindangan pohon.
“Ayolah, kita baru saja menempuh setengah perjalanan!”
ucap wanita misterius itu.
“Tunggu sebentar! Aku kelelahan! Apa kau tidak pernah
kelelahan berjalan sejauh ini?” tanya Lydia. Wanita misterius itu tertawa.
“Tentu saja tidak!” jawabnya.
“Hei, kau belum menceritakan mengapa pasukan-pasukan itu
menyerang kita?” kata Lydia.
Wanita misterius itu mengambil napas dalam-dalam, lalu
bercerita, “Ketika itu, ratu pertama dari kerajaan Diamond Angel membuat keempat
elemen utama dengan menggunakan empat senjata elemen. Tetapi ketika ia sudah selesai membuatnya, ada seseorang yang ingin
menguasai keempat elemen utama tersebut, dan ia adalah Willonia, adikku. Aku
tahu Willonia akan menggunakan kekuatan itu untuk menghancurkan bumi. Willonia
juga telah merubah nama kerajaan Diamond Angel menjadi Diamond Evil. Jadi, aku,
Mrs. Lishya, saudarinya, suatu saat akan mengubah nama kerajaan itu menjadi
Diamond Angel kembali, dan mencegahnya untuk menguasai keempat elemen utama itu
dengan cara mengumpulkan para putri kerajaan yang pemberani dan juga tangguh
untuk melawannya,” ceritanya.
“Jadi, namamu Lishya?” tanya Lydia. Wanita misterius itu
yang ternyata bernama Lishya mengangguk.
“Panggil aku Mrs. Lishya,” katanya.
“Baik, Mrs.!” balas Lydia.
Beberapa menit kemudian, Mrs. Lishya pun berdiri dan
berkata, “Ayo, kita lanjutkan perjalanan kita. Sudah cukup istirahatnya, oke?”
“Baiklah, ayo kita lanjutkan perjalanan!” balas Lydia.
Mereka pun akhirnya melanjutkan perjalanan mereka.
****
Sesampainya di Kingdom
Element....
“Selamat datang di Kingdom Element!” seru Mrs. Lishya
setelah membuka pintu gerbang. Terlihat oleh Lydia sebuah bangunan dengan
lapangan yang lebar yang di tengah-tengahnya terdapat pancuran air kecil.
Setelah itu tidak ada lagi yang tertampang di situ.
“Ini tempatnya?” tanya Lydia yang sebenarnya sudah tahu
bahwa tempat ini adalah Kingdom Element. Mrs. Lishya mengangguk.
“Bagaimana aku bisa berlatih di tempat seperti ini?”
tanya Lydia lagi.
“Kau belum melihat yang sesungguhnya,” ucap Mrs. Lishya
sambil berjalan ke suatu tempat. Lydia hanya membuntutinya. Ia menunggu apa
yang terjadi.
Mrs. Lishya menuju ke tengah-tengah lapangan, tepatnya
menuju ke pancuran air tersebut. Lalu,
Mrs. Lishya menekan sebuah tombol, dan....
“Wow!” Lydia berdecak kagum. Di sekelilingnya terdapat
arena latihan yang luar biasa hebat, dan itu terjadi setelah Mrs. Lishya
menekan sebuah tombol.
“Sekarang, silahkan kau berlatih di sini. Aku akan
mengawasimu! Oh ya, Laurence, kau bisa menunggu di dalam untuk beristirahat!”
kata Mrs. Lishya.
“Baik, Mrs.!” jawab Laurence. Sedangkan Lydia langsung
berlari ke arena berlatih tersebut.
Ternyata, latihan ini tidak semudah yang Lydia pikirkan.
Beberapa kali ia jatuh saat berlatih.
“Fail (gagal)!”
seru Mrs. Lishya ketika melihat Lydia terjatuh saat berlatih.
“Fail!” seru
Mrs. Lishya lagi.
“Fail!” seru
Mrs. Lishya, lagi.
“Fail!” seru
Mrs Lishya untuk yang terakhir kalinya. “Oke, latihan untuk hari ini sudah
cukup. Latihannya akan dilanjutkan besok lagi!” ucap Mrs. Lishya.
Lydia menarik napas, dan menghembuskannya kembali dengan
perasaan lelah.
To be continued...
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar